"Tuhan"

Aku ingin seperti bumi dan rembulan

Yang saling berbagi menerima sinar surya

Tapi, aku sering memonopoli semua perhatian

Tanpa menyisakan sedikit bagi yang lebih membutuhkan
Aku ingin bagai oase di tengah gurun
Siap melayani musafir yang dahaga
Tapi, aku sering bagaikan laut
Yang tetap merasa kekurangan
Hingga perlu di aliri sungai
Aku ingin pelangi di kala hujan

Yang sederhana, menghias suramnya langit

Tapi, aku selalu menjadi awan kelabu

Yang angkuh , pekat menggantung di hati
Tuhan, aku tidak ingin seperti diri-Mu
Yang sempurna dalam segala hal
Aku hanya ingin Engkau berkenan 
Memberi aku kemampuan
Mengikuti teladan-Mu

"Rindu"

Bayang-bayang wajahmu

Selalu ada dalam benakku

Membuat hati menjadi beku

Dirimu selalu hadiri

Dalam ruang alam bawah sandarku

Ku rindu candamu

Ku rindu senyumanmu

Ku rindu kata-katamu

Hati bertanya

Kapan kau kembali?

Ku sangat merindukanmu

Semoga angin dapat

Menyampaikan rintihan kerinduan ini

"Kesetiaan"

Jarak yang memisahkan kita
Seperti gunung dan laut
Namun, kesetiaanku
Seperti bumi menanti hujan
Dari langit di kemarau yang panjang
 
                      Keteguhan hatiku
                      Seperti kokohnya gunung yang menjulang
                      Menerima kabar darimu
                      Seperti seorang terdakwa menanti
                      Putusan hukum kedatanganmu kembali

Seperti kebahagiaan seorang ibu
Menemukan anaknya yang hilang
Doaku untukmu
Bagaikan nyanyian seorang ibu
Yang menidurkan anaknya setiap hari

"Tanpa kehadiran dirimu"

Sekian lama kita telah saling cinta
Dengan begitu mesranya
Cinta kita seolah takkan berakhir
Namun, semua itu apa harus berakhir begitu saja
                         
                      Walau kini tiada lagi air mata
                      Yang akan ku curahkan untukmu
                      Kini kepergianmu membuatku semakin mengerti
                      Dan harusku tegakkan diriku 
                      Tuk pastikan arah langkah hidupku

Meski kini tanpamu
Ku yakin dengan kenyataan semua ini
Karena sikapmu yang tak mengerti
Seakan lamaku coba untuk selalu bertahan
Namun, kini ku sadari
Sia-sialah semua harapan ini

"Sahabat"

Sahabat itu seperti bintang di langit
Walau jauh di tepian bercahaya
Meski kadang menghilang
                
Tetapi tak mungkin dimiliki
Tak bisa dilupakan
Dan selalu ada dalam hatiku

Setetes air mata jatuh di pipiku
Tak sanggup aku terima kenyataan ini
Cinta kita berakhir di tengah jalan
Terpisah karena keadaan yang jauh berubah
Karena telah menjadi malaikat penjagaku
                 
Kasih aku  dengan pengertianmu
Sayangilah aku dengan ketulusan hatimu
Cintailah dengan kesetiaanmu
Milikilah aku dengan keikhlasanmu
Percayalah kalau aku tulus mencintaimu